Hendy Kritik Program Kartu Tani dan Kelangkaan Pupuk Subsidi

Hendy (bersarung) bersama para petani. Foto: hendysiswantocenter.com

idealoka.com (Jember) – Calon Bupati Jember nomor urut dua (2) Hendy Siswanto menyatakan program untuk sektor pertanian harus tepat sasaran dan mendatangkan manfaat untuk para petani. Hal itu ia sampaikan saat bertemu dengan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) di Kecamatan Wuluhan, Senin, 5 Oktober 2020.

Pasangan Hendy-Gus Firjaun menempatkan sektor pertanian sebagai sektor utama yang perlu dibenahi. Karena mayoritas petani di Jember termasuk dalam kelompok masyarakat prasejahtera dan di bawah garis kemiskinan.

Read More

“Mayoritas masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan itu adalah petani dan buruh tani, untuk itu sektor pertanian harus segera dibenahi. Sektor ini cukup krusial karena bisa berdampak ke sektor lainnya,” ujar Hendy.

BACA : Prihatin Pupuk Langka, Hendy Komitmen Bangun Pabrik Pupuk di Jember

Ia menambahkan bahwa dibutuhkan terobosan program yang tepat sasaran dan mendatangkan manfaat untuk para petani. Para petani tidak cukup hanya diberi kartu yang hingga saat ini para petani mempertanyakan kegunaannya.

“Jangankan Bapak Ibu yang menerima kartu itu, saya sendiri juga belum tahu apa kegunaannya. Saya melihat bahwa program itu terkesan terburu-buru dan tanpa riset yang mendalam. Sehingga para petani kebingungan dengan program tersebut,” katanya.

Hendy menilai selama ini petani dianaktirikan dan kurang diperhatikan pemerintah daerah. Lebih parah, kebutuhan pokok para petani seperti pupuk pun tidak bisa dipenuhi sehingga banyak petani yang menurun hasil panennya dan tidak sedikit yang gagal panen.

BACA : Hendy Minta Pemerintah Kembangkan Ekonomi Kreatif Masyarakat

“Para petani dituntut untuk berpikir keras, mereka sudah kesulitan dalam mencari pupuk, kesulitan meningkatkan kualitas hasil pertanian, setelah itu dibuat pusing bagaimana menjual hasil tani mereka. Lalu pemerintah daerah tugasnya selama lima tahun terakhir ini apa? Lihat, para petani hidupnya kesulitan dan butuh perhatian serta pertolongan dari pemerintah,” tuturnya.

Selama ini para petani tergantung pada pupuk subsidi, sehingga ketika pupuk subsidi langka maka petani kebingungan. Untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk, Hendy-Gus Firjaun mencanangkan program satu kecamatan satu pabrik pupuk.

“Selama petani tergantung pada pupuk subsidi, selama itu juga petani sulit untuk maju dan sejahtera. Untuk itu, kita wajib membuat pabrik pupuk segera. Tujuannya agar kebutuhan akan pupuk bisa terpenuhi. Mari kita bersama-sama membenahi permasalahan itu semua. Bersama para petani kita benahi masalah yang ada. Petani sejahtera, Jember sejahtera,” ujar Hendy. (*)

Related posts

Leave a Reply